Mengapa Bicara Itu Penting (2)

lanjutan...

Bapak ibu, saudara-saudari, sahabat-sahabati, akhi-ukhti, teman-temani. Mau atau tidak mau, percaya atau tidak percaya, mestinya anda mau dan percaya bahwa berbicara tidak bisa dihilangkan dari perkembangan sejarah hidup manusia. Berbicara adalah bagian penting dari peradaban. Apakah bisa satu hari saja kita luput dari bicara dan mendengarkan orang lain bicara? Bisa jadi bisa jadi, ya ya, tidak tidak (senyum dong jangan manyun) tergantung kita memandangnya.
Berbicara menjadi kebutuhan penting dalam tiap sendi kehidupan. Di pasar, pembeli dan penjual bicara, di sekolah, guru dan murid bicara, di kantor, atasan dan staff bicara, di rumah, orang tua dan anak-anak bicara, hampir disemua tempat tak luput dari berbicara dan pembicaraan. Berbicara dilakukan untuk mencapai suatu tujuan, mengambil keputusan, melakukan kesepakatan, membantu mengarahkan dan berbicara juga dapat digunakan untuk mengisi kekosongan kegiatan sembari minum secangkir kopi dan menyantap sepiring gorengan hangat di pagi, siang, sore atau malam hari. Saatnya membudayakan berbicara sejak dini, memasyarakatkan berbicara dan berbicara untuk masyarakat.
“Berbicaralah yang baik atau diam” pesan yang ingin disampaikan dengan kalimat itu memberikan dua anjuran dalam satu waktu yang sama yaitu silahkan kita berbicara selama ada kebaikan dan manfaat didalamnya, atau kita lebih baik diam saja jika yang kita bicarakan mengandung unsur keburukan. Jelas bahwa selama masih ada kebaikan yang bisa kita berikan kepada orang lain sebagaimana sebuah nasehat, kenapa kita harus diam dan membiarkan keburukan terus terjadi disekitar kita.
Dalam sebuah riwayat disampaikan bahwa “kerusakan yang terjadi bukan karena banyaknya orang yang buruk, melainkan juga karena diamnya orang-orang yang baik. Jadi jika kita punya kesempatan, bicaralah dan sampaikanlah nasehat untuk kebaikan. Bagaimana sudah mau bicara belum? (Full cek dalam Buku "Speak UP") 

Komentar

Postingan Populer